Jamu generasi milenia dan covid19
Ternyata banyak dari berbagai kalangan masyarakat Indonesia masih sangat percaya dengan jamu tradisional dimasa pandemi sekarang ini.
Sebenarnya ini bukan awal tapi jauh sebelum wabah covid19 jamu tradisional serta racikan rempah juga empon-empon oleh para pelaku peracik,penjaja,dan penggunanya sudah memberi acuan karena manfaatnya bagi tubuh. Yang akibat buruknya hampir tidak ada,dikarenakan peninggalan tradisi dari para leluhur yang pasti telah melalui uji waktu dan keadaan yang sangat panjang.
Di era yang serba milenia yang kebiasaan pola gaya hidupnya sangat-sangatlah telah berubah sedemikian pesat,ternyata kodrat alami manusia tidak bisa mengikutinya.😄😊😷 Tubuh manusia masih butuh pelampiasan sesuai fungsinya masing-masing.
Pernahkah dengar istilah vaksinasi pada cerita legenda Nusantara 😊? Semua penyakit wabah kala itu sudah tercovered imun tubuh masyarakat yang telah mumpuni pada masa itu. Memang banyak catatan wabah yang juga banyak merenggut nyawa disetiap eranya,hal itu dikarenakan penyakit baru yang pasti butuh waktu membangkitkan imunnya dan juga korban pasti ada karena berbeda daya tahan tubuh masing2 orang/bangsa tersebut. (Aku durung lahir)
Lepas dari vaksin yang sebenarnya itu adalah persoalan ranah medis,kembali ke jamu tradisional yang dimasa pandemi ini menjadi rujukan sebagian besar manusia Indonesia yang mencari arah dan secara psikologis membutuhkan kenyamanan.
Generasi milenia akan sadar dengan kondisi nyata dunia saat ini,dan akan mulai bangga dengan menemukan jatidiri generasi lokal leluhur yang nyata-nyata telah ditinggalkan. Yang ternyata unggul tidak kalah dengan peradaban dibelahan dunia manapun. Mereka dengan bangga akan mulai mengeksploitasi kearifan warisan para leluhur bangsa ini.
Tantangan dan kesulitan yang menimpa bangsa-bangsa dalam sejarah dunia pernah dialami dan dihadapi bangsa ini tercatat dengan banyak hasil positif serta level diakui dunia.
Kerajaan-kerajaan Nusantara saat itu menjadi bukti tingginya kemampuan asli bangsa ini.
Contoh kecil tentang jamu dan racikannya menjadi salah satu dari banyak pilihan. Tidak ada dimasa pandemi ini yang dengan mengonsumsi Coca cola, Sprite dll. merasa nyaman setidaknya secara psikologis terhadap heboh covid19 yang melanda seluruh dunia yang belum ditemukan obat dan vaksin penangkalnya. Bangsa ini dalam keadaan krisis dan kebingunganya ternyata masih percaya cara-cara para leluhurnya,ini merupakan kesadaran yang keluar dari hati kecil dan respon alami keunggulan para insan bangsa ini yang tetap akan tertanam sampai kapanpun.
Semoga bangsa ini segera bangga dengan semua warisan leluhur,yang oleh para leluhur bangsa telah sedemikian rupa megupayakan untuk mewariskannya demi kejayaan bangsa ini.
Jamu gendhong
Ternyata banyak dari berbagai kalangan masyarakat Indonesia masih sangat percaya dengan jamu tradisional dimasa pandemi sekarang ini.
Sebenarnya ini bukan awal tapi jauh sebelum wabah covid19 jamu tradisional serta racikan rempah juga empon-empon oleh para pelaku peracik,penjaja,dan penggunanya sudah memberi acuan karena manfaatnya bagi tubuh. Yang akibat buruknya hampir tidak ada,dikarenakan peninggalan tradisi dari para leluhur yang pasti telah melalui uji waktu dan keadaan yang sangat panjang.
Di era yang serba milenia yang kebiasaan pola gaya hidupnya sangat-sangatlah telah berubah sedemikian pesat,ternyata kodrat alami manusia tidak bisa mengikutinya.😄😊😷 Tubuh manusia masih butuh pelampiasan sesuai fungsinya masing-masing.
Pernahkah dengar istilah vaksinasi pada cerita legenda Nusantara 😊? Semua penyakit wabah kala itu sudah tercovered imun tubuh masyarakat yang telah mumpuni pada masa itu. Memang banyak catatan wabah yang juga banyak merenggut nyawa disetiap eranya,hal itu dikarenakan penyakit baru yang pasti butuh waktu membangkitkan imunnya dan juga korban pasti ada karena berbeda daya tahan tubuh masing2 orang/bangsa tersebut. (Aku durung lahir)
Lepas dari vaksin yang sebenarnya itu adalah persoalan ranah medis,kembali ke jamu tradisional yang dimasa pandemi ini menjadi rujukan sebagian besar manusia Indonesia yang mencari arah dan secara psikologis membutuhkan kenyamanan.
Generasi milenia akan sadar dengan kondisi nyata dunia saat ini,dan akan mulai bangga dengan menemukan jatidiri generasi lokal leluhur yang nyata-nyata telah ditinggalkan. Yang ternyata unggul tidak kalah dengan peradaban dibelahan dunia manapun. Mereka dengan bangga akan mulai mengeksploitasi kearifan warisan para leluhur bangsa ini.
Tantangan dan kesulitan yang menimpa bangsa-bangsa dalam sejarah dunia pernah dialami dan dihadapi bangsa ini tercatat dengan banyak hasil positif serta level diakui dunia.
Kerajaan-kerajaan Nusantara saat itu menjadi bukti tingginya kemampuan asli bangsa ini.
Contoh kecil tentang jamu dan racikannya menjadi salah satu dari banyak pilihan. Tidak ada dimasa pandemi ini yang dengan mengonsumsi Coca cola, Sprite dll. merasa nyaman setidaknya secara psikologis terhadap heboh covid19 yang melanda seluruh dunia yang belum ditemukan obat dan vaksin penangkalnya. Bangsa ini dalam keadaan krisis dan kebingunganya ternyata masih percaya cara-cara para leluhurnya,ini merupakan kesadaran yang keluar dari hati kecil dan respon alami keunggulan para insan bangsa ini yang tetap akan tertanam sampai kapanpun.
Semoga bangsa ini segera bangga dengan semua warisan leluhur,yang oleh para leluhur bangsa telah sedemikian rupa megupayakan untuk mewariskannya demi kejayaan bangsa ini.
Komentar
Posting Komentar
Suwun!